Pada pengertiannya manajemen komunikasi adalah
proses timbal balik (resiprokal) pertukaran sinyal untuk memberi informasi,
membujuk atau memberi perintah, berdasarkan makna yangsama dan dikondisikan
oleh konteks hubungan para para komunikator dan kontekssosialnya (Cutlip,
2007).
Manajemen komunikasi termasuk subdisiplin ilmu dari
manajemen, menurut Kaye (1994), kelahiran subdisiplin manajemen komunikasi
tidak terlepas dari adanya tuntutan untuk lebih membumikan ilmu komunikasi di
tataran dunia nyata. Manajemen komunikasi lahir karena adanya tuntutan umtuk
menjembatani antara teoritisi komunikasi dengan praktisi komunikasi.
Tipe-tipe Komunikasi dalam Organisasi
1. Komunikasi
vertikal, yaitu arus komunikasi dua arah timbal balik dalam melaksanakan
fungsi-fungsi manajemen, bisa dari atas ke bawah (downward communication) dan
bisa dari bawah ke atas(upward communication).
2. Komunikasi
horizontal, merupakan komunikasi satu level yang terjadi antara satu karyawan
dengan karyawan lainnya atau pimpinan satu departemen dengan departemen lainnya
dalam satu tingkatan dan lain sebagainya.
3. Komunikasi
eksternal, Berlangsung secara dua arah antara pihak organisasi/lembaga dengan
pihak luar.
4. Komunikasi
yang terjadi dalam suatu organisasi ditentukan oleh kebijakan dan arus
informasi yang ada dalam organisasi tersebut. Arus informasi akan membentuk
pola-pola hubungan atau jaringan komunikasi
Dimensi-Dimensi Komunikasi dalam Kehidupan
Organisasi
Komunikasi internal.
Komunikasi internal organisasi adalah proses
penyampaian pesan antara anggota-anggota organisasi yang terjadi untuk
kepentingan organisasi, seperti komunikasi antara pimpinan dengan bawahan,
antara sesama bawahan, dsb. Proses komunikasi internal ini bisa berujud
komunikasi antarpribadi ataupun komunikasi kelompok. Juga komunikasi bisa
merupakan proses komunikasi primer maupun sekunder (menggunakan media
nirmassa). Komunikasi internal ini lazim dibedakan menjadi dua, yaitu:
Komunikasi vertikal, yaitu komunikasi dari atas ke
bawah dan dari bawah ke atas. Komunikasi dari pimpinan kepada bawahan dan dari
bawahan kepada pimpinan. Dalam komunikasi vertikal, pimpinan memberikan
instruksi-instruksi, petunjuk-petunjuk, informasi-informasi, dll kepada
bawahannya. Sedangkan bawahan memberikan laporan-laporan, saran-saran,
pengaduan-pengaduan, dsb. kepada pimpinan.
Komunikasi horizontal atau lateral, yaitu komunikasi
antara sesama seperti dari karyawan kepada karyawan, manajer kepada manajer.
Pesan dalam komunikasi ini bisa mengalir di bagian yang sama di dalam
organisasi atau mengalir antarbagian. Komunikasi lateral ini memperlancar
pertukaran pengetahuan, pengalaman, metode, dan masalah. Hal ini membantu
organisasi untuk menghindari beberapa masalah dan memecahkan yang lainnya,
serta membangun semangat kerja dan kepuasan kerja.
Komunikasi eksternal.
Komunikasi eksternal organisasi adalah komunikasi
antara pimpinan organisasi dengan khalayak di luar organisasi. Pada organisasi
besar, komunikasi ini lebih banyak dilakukan oleh kepala hubungan masyarakat
dari pada pimpinan sendiri. Yang dilakukan sendiri oleh pimpinan hanyalah
terbatas pada hal-hal yang ianggap sangat penting saja. Komunikasi eksternal
terdiri dari jalur secara timbal balik:
a. Komunikasi dari organisasi kepada khalayak.
Komunikasi ini dilaksanakan umumnya bersifat informatif, yang dilakukan sedemikian
rupa sehingga khalayak merasa memiliki keterlibatan, setidaknya ada hubungan
batin. Komunikasi ini dapat melalui berbagai bentuk, seperti: majalah
organisasi; press release; artikel surat kabar atau majalah; pidato radio; film
dokumenter; brosur; leaflet; poster; konferensi pers.
b. Komunikasi dari khalayak kepada organisasi.
Komunikasi dari khalayak kepada organisasi merupakan umpan balik sebagai efek
dari kegiatan dan komunikasi yang dilakukan oleh organisasi.
daftar pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar