Macam-macam
jenis terapi Humanistik,yaitu :
1. Person-centered
Therapy (Carl R. Rogers)
Terapi ini biasa disebut dengan
terapi yang berpusat pada pasien atau terapi nondirektif. Tokoh dari terapi ini
adalah carl rogers pada tahun 1942. Rogers berpendapat bahwa orang-orang yang
memiliki kecenderungan dasar yang mendorong mereka ke arah pertumbuhan dan
pemenuhan diri. Ia juga menyebutkan bahwa gangguan-gangguan psikologis pada
umumnya terjadi karena orang-orang lain menghambat individu dalam perjalanan menuju
aktualisasi diri.
2. Gestalt
Therapy (Fritz Perls)
Tokoh dari terapi ini
adalah Frederick dan Solomon perls . Gagasan dari psikoloogi gestalt yaitu
keseluruhan yang lebih dari pada penjumlas atas bagian-bagiannya. Teori gestalt
bersifat antireduksionistik. Perls menggunakan kata gestalt untuk menerangkan
satu-satunya hukum tentang fungsi manusia secara universal, yakni setiap organisme
yang mempunyai kecenderungan mengarah kepada kebulatan. Segala sesuatu yang
membahayakan organisme dan menimbulkan situasi yang belum selesai yang tentu
saja perlu diselesaikan (sehingga menjadi bulat) . Tugas utama terapis adalah
membantu pasien untuk mengalami sepenuhnya keberadaannya disini dan sekarang
("here and now")
3. Transactional
Analysis (Eric Berne)
Terapi
ini dikembangkan oleh Eric Berne. Sebagai dokter jiwa, Berne mendapatkan tugas
untuk memeriksa kesehatan mental ratusan prajurit Amerika. Transactional
Analysis Therapy atau terapiAnalisis Transaksional (A. T.) Analisis
Transaksional merupakan bentuk terapi yang lebih memfokuskan pada kemampuan
individu untuk mengambil keputusan baru. Terapi ini menekankan aspek
kognitif-rasional-behavioral dalam membuat keputusan baru.
4. Rational-Emotive
Therapy (Albert Ellis)
Rational
Emotive Therapy atau Teori Rasional Emotif mulai dikembangan oleh Albert Ellis,
seorang Doktor dan Ahli dalam Psikologi Terapeutik yang juga seorang eksistensialis
sekaligus seorang Neo Freudian. Rasional emotive adalah teori yang berusaha
memahami manusia sebagaimana adanya. Manusia adalah subjek yang sadar akan
dirinya dan sadar akan objek-objek yang dihadapinya. Manusia adalah makhluk
berbuat dan berkembang dan merupakan individu dalam satu kesatuan yang berarti
manusia bebas, berpikir, bernafas, dan berkehendak. Pandangan pendekatan
rasional emotif tentang kepribadian dapat dikaji dari konsep-konsep kunci teori
Albert Ellis : ada tiga pilar yang membangun tingkah laku individu, yaitu
Antecedent event (A), Belief (B), dan Emotional consequence (C). Kerangka pilar
ini yang kemudian dikenal dengan konsep atau teori ABC [2]
5. Logotherapy
(Viktor Frankl)
Logotherapy
dikembangkan oleh ahli saraf dan psikiater Viktor Frankl. Viktor E. Frankl
dilahirkan di Wina, Austria pada tanggal 26 Maret 1905. Logoterapi dilandasi
keyakinan bahwa itu adalah berjuang untuk menemukan makna dalam kehidupan
seseorang yang utama, yang paling kuat memotivasi dan pendorong dalam
manusia.
6. Existential
Analysis (Rolloy May, James F. T. Bugental)
Konsep dasar terapi
eksistensial adalah mengubah konsep berpikir, dari kondisi merasa lemah dan
tidak berdaya menjadi lebih bertanggung jawab dan mampu mengontrol kehidupannya
sendiri, menemukan jati dirinya, sehingga menemukan kesadaran diri sendiri yang
dapat mengeliminasi perasaan tidak berarti (not being)
Dari ke 6 teknik diatas
yang paling saya sukai adalah teknik terapi Rational-Emotive Therapy karena manusia pada dasarnya adalah unik
yang memiliki kecenderungan untuk berpikir rasional dan irasional. Ketika
berpikir dan bertingkahlaku rasional manusia akan efektif, bahagia, dan
kompeten. Ketika berpikir dan bertingkahlaku irasional individu itu menjadi
tidak efektif. Reaksi emosional seseorang sebagian besar disebabkan oleh
evaluasi, interpretasi, dan filosofi yang disadari maupun tidak disadari.
Hambatan psikologis atau emosional tersebut merupakan akibat dari cara berpikir
yang tidak logis dan irasional, yang mana emosi yang menyertai individu dalam
berpikir penuh dengan prasangka, sangat personal, dan irasional.
Berpikir irasional ini diawali dengan
belajar secara tidak logis yang biasanya diperoleh dari orang tua dan budaya
tempat dibesarkan. Berpikir secara irasional akan tercermin dari kata-kata yang
digunakan. Kata-kata yang tidak logis menunjukkan cara berpikir yang salah dan
kata-kata yang tepat menunjukkan cara berpikir yang tepat. Perasaan dan pikiran
negatif serta penolakan diri harus dilawan dengan cara berpikir yang rasional
dan logis, yang dapat diterima menurut akal sehat, serta menggunakan cara
verbalisasi yang rasional.
Daftar Pustaka:
Semiun,
Y. (2006). Kesehatan mental 3.Yogyakarta: Penerbit Kanisius
Gerald
C. (2009). Teori dan Praktek Konseling & Terapi, Bandung:Refika Aditama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar