Teori tentang Terjadinya Planet
Bumi
a. Teori Kant-Laplace
(Hipotesis Kabut dari Kant Laplace)
Tata
surya terbentuk dari kondensasi awan yang pernah merupakan kabut gas yang amat
panas. Awan ini makin mendingin dan menyebabkan gerak putar yang makin cepat.
Perputaran akan menyebabkan pendataran di bagian kutub-kutubnya dan penimbunan
materi di bagian khatulistiwanya. Dari bagian khatulistiwa ini akan terlepas
bagian dari massa asal. Bagian yang terlepas mengalami kondensasi dan menjadi
padat, kemudian ikut berputar mengelilingi massa asal. Massa asal menjadi
matahari, bagian yang terlepas dan menjadi pada tersebut kemudian menjadi
planet bumi.
Dalam perkembangan selanjutnya planet-planet tersebut selain
berputar menurut porosnya, juga berputar bersama-sama mengelilingi matahari.
Dalam gerak berputarnya planet tersebut melepaskan materi-materi yang kemudian
menjadi satelit atau bulan.
Teori Kant-Laplace kemudian ditinggalkan orang karena dalam
perkembangan selanjutnya, ditemukan sifat-sifat gas yang ternyata tidak sesuai
dengan sifat-sifat gas yagn dikemukakan Kant-Laplace.
B. Teori cemberlain dan multon
Teorinya terkenal dengan
nama Teori Planetisimal. Di alam raya ada matahari
asal. Sebuah binyang besar mendekati matahari asal tersebut sehingga terjadi
gaya tarik yang kuat dari bintang tersebut terhadap matahari.
Dipermukaan matahari akan
terjadi ledakan-ledakan yang maha dasyat yang beruapa gas yang dilepaskan
keluar matahari asal. Gas yang sudah lepas kemudian mengalami kondensasi
sehingga menjadi massa padat yang disebut planetisimal. Bumi
merupakan salah satu bentuk planetisimal tersebut. Planetsimal dalam
perkembangannya selalu menarik bagian- bagian yang kecil di sekitarnya,
sehingga sabagian akan menjadi besar.
C. Teori Jean dan Jeffreys
Terjadi gelombang pasang pada permukaan matahari akibat daya
tarik bintang yang jauh lebih besar. Gelombnag pasang inimenyerupai lidah
raksasadi permukaan matahari, mengarah pada bintang besar. Lidah raksasa
kemudian memadat dan pecah menjadi benda tersendiri yang disebut planet.
Planet-planet baru ini berputar mengelilingi matahari dengan lintasan berbentuk
elip. Karena lintasan planet berbentuk elip maka suatu waktu planet mempunyai
jarak terdekat dengan matahari. Matahari akan menarik massa planet tersebut
sehingga terbentuk lah satelit atau bulan yang berputar mengelilingi planet.
D. Teori Alfred Wegener
(Continental Drift)
Teori Wegener sering di sebut sebagai teori Pergeseran Benua (
Continental Drift). Garis besarnya adalah sebagai berikut: Benua-benua yang
sekarang ada (Asia, Africa, Eropa, America, dan Australlia) dulu menjadi satu
merupakan super continant yang di sebut Pangea.
200 juta tahun yang lalu, pangea mulai pecah secara pelahan dan
terus bergeser sampai mencapai posisinya yang sekarang.
180 juta tahun yang lalu
terbentuk rift ( lembah yang memanjang
dan dalam) di tegah pangea. Rift ini makin lebar dan mengawali terpisahnnya
America Utara dan Africa.
50 juta tahun yang lalu, rift makin terbuka, mendalam dan
meluas. Cekungan ini akan berkembang menjadi samudra Atlantik. Rift juga
berkembang ke arah utara sehingga memisahkan Greenland dan eropa.
America Utara dan Selatan bergeser ke arah barat, Antartika dan
Australia bergeser ke arah selatan dan tenggara, sedangkan india bergeser ke
utara.
1.Theory Big bang
Teori ini adalah yang paling terkenal. Berdasarkan Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan milyar tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada porosnya. Putaran yang dilakukannya tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di pusat, membentuk cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu meledak dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan nebula-nebula. Selama jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang disebut dengan nama Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk sistem tata surya. Sementara itu, bagian ringan yang terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin dan memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu membentuk planet-planet, termasuk planet bumi.
2) Teori Kabut Kant-Laplace
Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan). Bagian yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya.
3) Teori Planetesimal
Teori ini mengungkapkan bahwa pada mulanya telah terdapat matahari asal. Pada suatu ketika, matahari asal ini didekati oleh sebuah bintang besar, yang menyebabkan terjadinya penarikan pada bagian matahari. Akibat tenaga penarikan matahari asal tadi, terjadilah ledakan-ledakan yang hebat. Gas yang meledak ini keluar dari atmosfer matahari, kemudian mengembun dan membeku sebagai benda-benda yang padat, dan disebut planetesimal. Planetesimal ini dalam perkembangannya menjadi planet-planet, dan salah satunya adalah planet Bumi kita.
4) Teori Pasang Surut Gas
Teori ini dikemukakan leh jeans dan Jeffreys, yakni bahwa sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek, sehingga menyebabkan terjadinya pasang surut pada tubuh matahari, saat matahari itu masih berada dalam keadaan gas. Terjadinya pasang surut air laut yang kita kenal di Bumi, ukuranya sangat kecil. Penyebabnya adalah kecilnya massa bulan dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60 kali radius orbit Bumi). Tetapi, jika sebuah bintang yang bermassa hampir sama besar dengan matahari mendekati matahari, maka akan terbentuk semacam gunung-gunung gelombang raksasa pada tubuh matahari, yang disebabkan oleh gaya tarik bintang tadi. Gunung-gunung tersebut akan mencapai tinggi yang luar biasa dan membentuk semacam lidah pijar yang besar sekali, menjulur dari massa matahari tadi dan merentang kea rah bintang besar itu.Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini akan pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-planet. Bintang besar yang menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari tadi, melanjutkan perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan hilang pengaruhnya terhadap-planet yang berbentuk tadi. Planet-planet itu akan berputar mengelilingi matahari dan mengalami proses pendinginan. Proses pendinginan ini berjalan dengan lambat pada planet-planet besar, seperti Yupiter dan Saturnus, sedangkan pada planet-planet kecil seperti Bumi kita, pendinginan berjalan relatif lebih cepat.
5) Teori Bintang Kembar
Menurut teori ini, galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang meledak sehingga banyak material yang terlempar. Karena bintang yang tidak meledak mempunyai gaya gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan ledakan bintang tersebut mengelilingi bintang yang tidak meledak. Bintang yang tidak meledak itu adalah matahari, sedangkan pecahan bintang yang lain adalah planet-planet yang mengelilinginya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar